Bergerak! “Percepatan Pelaksanaan Transformasi Kesehatan di Banua” merupakan tema Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) tahun 2023 yang diselenggarakan tanggal 19-22 Juni 2023. Acara Rakerkesda dibuka Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor yang biasa disapa dengan Paman Birin.
Gubernur sangat mendukung percepatan transformasi kesehatan, terutama dalam pemerataan tenaga kesehatan. “Salah satu tantangan pembangunan kesehatan di Kalsel adalah upaya pemerataan tenaga kesehatan di seluruh 13 kabupaten/kota. Sebanyak 25,83% puskesmas yang tersebar di kabupaten/kota Kalsel tercatat masih kekurangan tenaga kesehatan strategis, alias belum lengkap”, ungkap Gubernur Kalsel.
Kalsel ke depannya akan turut berperan strategis dalam pemerintahan negara Republik Indonesia karena salah satu kabupatennya yaitu Tabalong merupakan salah satu pintu gerbang menuju Ibu Kota Negara. Provinsi Kalimantan Selatan telah melakukan berbagai upaya penguatan dari segala sektor pada kabupaten tersebut.
Pemerintah Provinsi Kalsel berhasil melakukan upaya penurunan stunting paling besar di tahun 2022 yaitu sekitar 5,4% (30% menjadi 24,6%) dan paling banyak inovasi program penurunan stunting. Program-program penurunan stunting yang potensial di Kalsel ini bisa dijadikan percontohan bagi daerah lain.
Gubernur Sahbirin Noor juga menyampaikan bangsa yang besar adalah bangsa yang sehat. Rakerkesda kali ini diharapkan ada inovasi yang luar biasa untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kalsel, sehingga menjadi generasi tangguh dalam menghadapi persaingan internal dan internasional.
Penyelenggaraan Rakerkesda Kalsel pada pertengahan tahun 2023 ini merupakan momen yang baik untuk merencanakan dan mengalokasikan anggaran program kesehatan tahun 2024 karena bertepatan dengan penetapan anggaran APBD provinsi.
Sekretaris Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan RI Nana Mulyana menghimbau agar data hasil perhitungan Provincial Health Account (PHA) dan District Health Account (DHA) menjadi dasar perencanaan dan intervensi program kesehatan di provinsi maupun kabupaten/kota. Harapannya, luaran dari Rakerkesda adalah diperolehnya masukan dari kabupaten/kota terkait isu-isu dalam pelaksanaan Transformasi Kesehatan serta rencana aksi pelaksanaan kegiatan Pembangunan Kesehatan untuk tahun 2024, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Regulasi dalam mendukung transformasi kesehatan diharapkan selaras, baik dari segi keterkaitan antar program kesehatan hingga sinkronisasi dari tingkat pusat hingga ke daerah. “Landasan hukum bagi upaya penyelenggaraan kesehatan di Kalimantan Selatan pada berbagai bidang diharapkan komprehensif dan berkesinambungan, sehingga sejalan dengan rencana pemerintah dalam pembangunan jangka menengah dan jangka panjang,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kalimantan Selatan Diauddin
Pada kesempatan ini, beberapa kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan menerima penghargaan dari Kadinkes Kalsel berupa sertifikat eliminasi malaria untuk Kabupaten Banjar dan sertifikat bebas dari frambusia untuk 4 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Barito Kuala, Kota Banjarmasin, Kabupaten Tanah Bumbu, dan Kabupaten Balangan.
Dilakukan penandatangan nota kesepakatan jejaring pengampu pelayanan kesehatan di Kalsel dengan 12 (dua belas) rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan. Selain itu, ditandatangani perjanjian kerja sama antara Kadinkes Provinsi Kalsel dengan kadinkes Kab/Kota dalam pendidikan dan pelatihan yang sesuai standar dan mutu tenaga kesehatan di Kalsel serta kerjasama antara Kadinkes Provinsi dengan Direktur Poltekkes Banjarmasin dan pimpinan Universitas Lambung Mangkurat dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sumber Pemberitaan Asli: https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/bergerak-percepatan-pelaksanaan-transformasi-kesehatan-di-banua/
©2023 Sekretariat Pembinaan Wilayah, Kementerian Kesehatan
Tim Kerja Manajemen Implementasi Kebijakan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan